Fahmi Salim & Haidar BawazierAntiLiberalNews | Arrahmah – Ustadz Dr. Haidar Abdullah Bawazier, dalam acara bedah buku MUI “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” di masjid An-Nuur, Mahogany Residence, Cibubur pada Ahad (6/4), menyatakan bahwa langkah awal yang dilakukan oleh kaum Syi’ah untuk memasuki daerah dimana mereka masih minoritas adalah dengan melakukan taqiyah.
Beberapa bentuk taqiyah kaum Syiah yang biasa mereka lakukan, diuraikan panjang lebar oleh aktivis dakwah yang pernah menantang mubahalah salah satu tokoh Syiah Indonesia Habib Husein bin Hamid Al-Attas ini. Berikut ini adalah rangkuman yang telah disingkat menjadi 4 point :
1. Kaum Syiah mengaku dirinya Ahlussunnah.
2. Mengaku Syi’ah tapi mengatakan tidak menghina sahabat.
3. Mengaku bukan Syi’ah tapi mendakwahkan Syi’ah, isi dakwahnya merendahkan sahabat, hobinya merendahkan Muawiyah.
4. Menyebarkan slogan “Rapatkan barisan menuju Islam yang satu”. Namun ada yang aneh, “Kalau Islam yang satu itu tidak boleh mencaci sana-sini, tapi kok malah mencaci sahabat?” Demikian Dr. Haidar merasa heran.
Sementara itu Ustadz Dr. Fahmi Salim menambahkan, perkataan orang Syiah bahwa “Al-Qur’an kita dan mereka itu sama” adalah bagian dari propaganda atau pun salah satu cara Syi’ah untuk bertaqiyah.
“Ya, memang namanya sama-sama Al-Qur’an, tapi versi mereka berbeda,” ungkap alumni jurusan tafsir Al-Azhar ini.
Kaum Syiah, kata ustadz Fahmi, menyakini jumlah Al-Qur’an yang asli berjumlah 17.000 ayat, yang nantinya akan dibawakan oleh Imam Mahdi versi mereka. (azm/maududi/arrahmah.com)
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: