shabihaislampos.com—PEMERINTAHAN Syiah Alawiyyin yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad, memiliki mesin pembunuh yang paling biadab, yang bernama Shabiha.
Milisi Shabiha bekerja bergandengan tangan dengan militer Suriah, yang melakukan pembantaian secara sadis dan biadab terhadap rakyat Suriah. Yang ingin menggulingkan Bashar al-Assad, dan sudah berlangsung selama lima belas bulan. Shabiha ini menjadi alat menciptakan “ketakutan” di tengah-tengah masyarakat Suriah. Dengan cara-cara pembunuhan yang paling sadis.
Shabiha yang sangat dikenal sebagai kekuatan milisi, yang dipilih dari pasukan elite Suriah. Mereka menggunakan senjata yang paling canggih, berdarah dingin, membunuhi para aktivis dan keluarganya secara membabi buta.
Shabiha melakukan operasi “pembersihan” terhadap kantong-kantong pejuang Suriah, dan didukung pasukan elite Suriah, yang menjadi kepercayaan Bashar al-Assad. Sasaran yang menjadi target milisi Shabiha itu, mula-mula kota atau daerah terdekat dengan ibukota. Dihujani dengan senjata berat, sesudah itu, milisi Shabiha menangkapi penduduk, menyiksa, memperkosa. Hingga kemudian mayatnya di buang di jalan.
“Rezim Bashar al-Assad menggunakan cara-cara kotor dalam melakukakn operasi militer, yang tidak mengenal perikemanusiaan. Pembantaian dengan cara yang sangat kejam, selalu dipertontonkan kepada rakyat.”
“Seperti pembantaian di kota Houla. Di mana lebih dari 100 orang tewas, dan banyak diantara mereka yang mati dalam kondisi yang mengerikan, seperti tubuh mereka di sayat-sayat, dan dipotong-potong, dan mayat mereka dibuang didepan rumah para penentang rezim Bashar al-Assad,” ujar Jeff White, pengamat pertahanan dari Institute Washington untuk Kebijakan Timur Tengah.
Perang Sipil
Sesudah terjadinya pembantaian massal di Houla dan Qubeir serta kota-kota lainnya, dan sekarang jumlah korban yang tewas sudah mencapai lebih dari 20.000 orang. Sebagian besar korban adalah lawan rezim Alawiyyin, dan ini akan membuka perang antara kekuatan Sunni dan rezim Alawiyyin. Nampaknya, polarisasi ini tidak dapat dihindari lagi, di mana seluruh dunia Islam mengutuk tindakan Bashar al-Assad, yang sangat kejam dan biadab.
Kekuatan kelompok pejuang Sunni, yang berada di berbagai negara sekarang ini, bergegas pergi ke Suriah. Mereka bergabung dengan para pejuang Suriah (FSA), melakukan koordinasi menghadapi rezim Bashar al-Assad. Mereka tidak dapat mengharapkan lagi PBB, dan negara-negara Barat, karena pembantaian terus berlangsung, tanpa ada tindakan yang efektif untuk menghentikan kekejaman itu.
Munculnya Milisi Shabiha
Shabiha muncul pada tahun 1970-an sebagai “Gangster Alawiyyin,” anggotanya berasal dari daerah pesisir yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga al-Assad. Mereka terlibat dalam narkoba dan penyelundupan senjata dari Lebanon. Di mana mereka perlahan-lahan menguasai jaringan ekonomi Suriah, seluruh jaringan bisnis, yang menjadi nafas kehidupan di Suriah.
Tapi kemudian mereka terus berubah, bukan hanya mendominasi ekonomi, tetapi sekarang mereka mengontrol aparat keamanan di Suriah. Salah seorang saudara Bashar al-Assad, Rifat mengontrol di bidang intelijen, dan kemudian menciptakan aparat ekstra. Yang digunakan untuk melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap kelompok-kelompok dan tokoh-tokoh Sunni, yang menjadi kekuatan oposisi Bahsar al-Assad.
Nama Shabiha diambil dari kata bahasa Arab yang berarti “hantu.” Shabiha benar-benar menjadi “hantu” kehidupan rakyat Suriah. Rakyat Suriah setiap hari menghadapi hantu yang benar-benar menakutkan dan sangat kejam, tanpa ada tandingannya.
Kekuatannya nyaris tidak nampak, karena selalu mengganti “cover” atau tampilan. Sifatnya sangat tertutup, dengan model gerakan tabrak-lari, menyerang, menghancurkan, lalu menghilang. Tidak banyak yang tahu siapa yang menjadi pemimpin milisi Shabiha. Tetapi, Shabiha lebih ditakuti oleh rakyat Suriah dibandingkan dengan pasukan rezim Bashar al-Assad.
Seorang penulis Suriah Yassin Shalih al-Haj, mengatakan bahwa milisi Shabiha itu beroperasi, “di luar hukum dan penuh dengan rahasia,” ucapnya. Yassin menambahkan, bisa jadi nama “shabah” itu, diambil dari seorang tokoh teroris Yahudi.
Ketika muncul pemberontakan rakyat tahun lalu, tiba-tiba rakyat Suriah dikejutkan dengan munculnya nama kelompok milisi Shabiha. Yang sebelumnya tidak pernah terdengar. Namun, belakangan diketahui oleh rakyat Suriah, Shabiha menjadi alat dan bagian yang tidak terpisahkan dengan mesin pembunuh rezim Bashar al-Assad.
Pada awalnya, Shabiha dikenal rakyat Suriah hanya sebagai “gangster” yang penuh dengan kekerasan, dan tangannya selalu berlumuran darah. Sekarang menjadi mesin pembunuh rezim Bashar al-Assad, yang setiap hari membunuhi ratusan rakyat Suriah, tanpa sedikitpun belas kasihan.
Michael Weiss, seorang ahli Suriah di Henry Jackson Institute yang berbasis di Inggris, mengatakan “Mula-mula Shabiha itu hanya “gangster”, yang menyelundupkan narkoba dan senjata dari Lebanon ke Suriah.” Tetapi, kekuatan milisi Shabiha sekarang ini digunakan oleh rezim Alwiyyin, sebagai tukang jagal. Setiap hari tugasnya menjagal, menjagal mereka yang dianggap ancaman bagi al-Assad.
“Milisi Shabiha memakai celana komprang dan t-shirt, dan sering terlihat dibarak-barak militer Suriah. Mereka berkeliling kota Damaskus dan kota-kota lainnya, dengan menggunakan pick up putih, sambil mengacungkan senjata mereka,” tambah Weiss. Mereka benar-benar hantu, yang sangat menyeramkan bagi kehidupan rakyat Suriah.
Anggota milisi Shabiha itu banyak mencukur kepala dan membiarkan janggotnya terurai panjang, menggunakan pakaian hitam-hitam. Para millisi Shabiha yang masih berjenggot dan menggunakan celana komprang, memang sangat membingungkan. Weiss mengatakan, karena mereka “ingin terlihat seperti Salafi”. Ini sebuah penyamaran atau kamuflase yang mereka lakukan, sehingga rakyat akan berpikir mereka adalah kaum Sunni fundamentalis.
Shabiha membeli senjata di “pasar gelap,” menurut versi pasukan keamanan Suriah. Weiss mengatakan, “Shabiha menjadi agen mata-mata untuk rezim Bashar al-Assad. Assad tidak hanya menggunakan badan intelijen resmi, tetapi lebih banyak mengandalkan informasi dari Shabiha.”
Mereka mengumpulkan senjata dari pasar gelap, khususnya untuk menghadapi para pejuang. Lebih lanjaut, Weiss mengatakan Shabiha menjarah harta benda, memperkosa, dan membunuh sebanyak yang mereka bisa lakukan.
“Houla adalah hasil yang dicapai milisi Shabiha,” ujar Weis. Pembantaian yang paling mengerikan sepanjang sejarah kehidupan, dan itu hanya pernah terjadi di Suriah.
Pembantaian Yang Menakutkan
Para pengamat mengatakan Shabiha juga beroperasi di bagian lain negara, seperti Deir Ezzor di timur. Weiss mengatakan ada laporan dari kekuatan yang pro dan perpanjangan tangan pemerintah, seperti militan Kurdi, Syiah Lebanon ( Hesbullah), pasukan al-Madhi (Irak), dan pasukan Garda Republik (Iran).
Wilayah Alawiyyin meliputi sepanjang pantai Suriah, yang berpusat di Latakia. Joshua Landis, Direktur Pusat Studi Timur Tengah dan Profesor Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma, mengatakan bahwa kota-kota pusat Sunni, seperti Homs, Hama dan provinsi Idlib di barat. Sebagian besar rakyatnya sangat “miskin”, dan hidup di pedesaan, kota-kota itulah yang menjadi pusat lahirnya “pusat revolusi.” Tetapi, bukan semata masalah kemiskinan yang menjadi akar konflik Sunni-Syiah Alawiyyin. Kekejaman rezim Bashar al-Assad itu tak pernah berhenti, sepanjang sejarah kekuasaannya.
Sejak zamannya Hafez al-Assad, rezim Alawiyyin itu menganut faham Baath (sosialis/komunis). Karena Suriah menjadi sekutu Soviet, dan sampai hari ini dilindungi oleh Rusia, yang menjadi pendukung utamanya. Rusia, Cina, dan negara-negara Asia Tengah, yang dulunya menjadi satelit Soviet. Bersama dalam pertemuan di Shanghai, Cina, belum lama ini menegaskan menolak intervensi asing untuk menghadapi Suriah.
Assad bukan hanya sesat secara agama (Syiah -Alawiyyin). Tetapi negara Suriah sudah menjadi alat Soviet, Rusia dan Cina. Yang ingin menghancurkan dunia Islam, lewat tangan dinasti Bashar al-Assad. [hf/islampos/berbagaisumber]
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: